Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan
getaran pita suara dan tanpa penyempitan (hambatan) dalam saluaran suara di
atas glotis.
Ada beberapa cara untuk menggolong-golongkan
bunyi-bunyi vokal: pertama menurut posisi lidah yang membentuk ruang resonansi,
kedua menurut posisi tinggi rendahnya lidah, ketiga menurut perananan bibir
dalam pengucapan vokal, keempat menurut lamanya posisi alat-alat bicara dipertahankan,
kelima menurut peranan rongga hidung. Ada klasifikasi lain lagi ttetapi hanya
satu daripadanya diuraikan (pasal (8)), yaitu vokal rangkap dua, artinya vokal
di mana bangun mulut tidak dipertahankan dalam bentuk yang sama selama
pengucapannya.
Di sini kita bicarakan kelima jenis pengolongan tadi.
(i)
Menurut posisi lidah yang membentuk ruang resonansi,
vokal-vokal dogolong-golongkan atas: vokal depan (front vowels), vokal tengah
(central vowels), vokal belakang (back vowels). Vokal depan dihasilkan dengan
menggerakan bagian belakang lidah ke arah langit-langit sehingga terbentuk
suatu rongga, yang menjadi ruang resonansi, antara bagian depan lidah dan
langit-langit misal vokal (e). Vokal tengah dihassilkan dengan meggerakan
bagian depan dan bagian belakang lidah ke arah langit-langit, sehingga
terbentuklah suatu rongga yang menjadi ruang resonansi diantara bagian tengah
lidah dan langit-langit misal vokal ( ).
Vokal belakang dihasilkan dengan menggerakan bagian ddepan lidah ke arah
langit-langit sehingga terbentuklah suatu rongga sebagai resonansi bagian
belakang lidah dan langit-langit misal vokal (o).
(ii)
Menurut posisi tinggi rendahnya lidah, vokal
digolong-golongkan atas vokal tinggi (high vowels), vokal madya (mid vowels),
vokal rendah (low vowels). Tinggi rendahnya tergantung dari dekat jauhnya dari
lidah terhadap langit-langit. Sebagai contoh dari suatu vokal rendah (a), vokal
madya (e), vokal tinggi (i).
(iii)
Menurut peranan bibir, dapat kita bedakan antara vokal
bundar (rounded vowels) dan vokal tak bundar (unrounded vowels). Contoh dari
suatu vokal tak bundar (i), bila vokal tersebut dibundarkan menjadi (u).
(iv)
Menurut lamanya pengucapan vokal dengan mempertahankan
posisi alat-alat bicara yang sama, vokal dapat kita golong-golongkan atas vokal
panjang (long vowels), dan vokal pendek (short vowels). Lamanya itu sendiri
disebut kuwantitas (quantity).
(v)
Menurut peranan rongga hidung kita bedakan antara vokal
sengau (nasal vowels) dan vokal mulut atau vokal oral (oral vowels). Sebenarnya
penamaan tersebut dapat menimbulkan salah paham. Karen dalam pengucapan vokal nasal bukan seluruh
arus udara keluar melalui rongga hidung, sebagian keluar pula melalui rongga
mulut (berbeda dari konsonan sengau dimana arus udara tidak dapat keluar
melalui rongga mulut walaupun hanya untuk sebagian). Akan tetapi dalam hal
sebagian vokal nasal sebagian besar dari arus udara keluar melalui rongga
hidung, dan segera terdengarlah kualitas nasal dari vokal sengau yang
bersangkutan, contoh vokal nasal banyak kita jumpai dalam bahasa Prancis. Dalam
pengucapan vokal oral seluruh arus udara keluar melalui rongga mulut, dan
langit-langit lunak di naikan menutup jalan ke rongga hidung.
No comments:
Post a Comment