Pages

Wednesday, May 27, 2015

VOKAL



Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan getaran pita suara dan tanpa penyempitan (hambatan) dalam saluaran suara di atas glotis.
 Ada beberapa cara untuk menggolong-golongkan bunyi-bunyi vokal: pertama menurut posisi lidah yang membentuk ruang resonansi, kedua menurut posisi tinggi rendahnya lidah, ketiga menurut perananan bibir dalam pengucapan vokal, keempat menurut lamanya posisi alat-alat bicara dipertahankan, kelima menurut peranan rongga hidung. Ada klasifikasi lain lagi ttetapi hanya satu daripadanya diuraikan (pasal (8)), yaitu vokal rangkap dua, artinya vokal di mana bangun mulut tidak dipertahankan dalam bentuk yang sama selama pengucapannya.
Di sini kita bicarakan kelima jenis pengolongan tadi.
(i)     Menurut posisi lidah yang membentuk ruang resonansi, vokal-vokal dogolong-golongkan atas: vokal depan (front vowels), vokal tengah (central vowels), vokal belakang (back vowels). Vokal depan dihasilkan dengan menggerakan bagian belakang lidah ke arah langit-langit sehingga terbentuk suatu rongga, yang menjadi ruang resonansi, antara bagian depan lidah dan langit-langit misal vokal (e). Vokal tengah dihassilkan dengan meggerakan bagian depan dan bagian belakang lidah ke arah langit-langit, sehingga terbentuklah suatu rongga yang menjadi ruang resonansi diantara bagian tengah lidah dan langit-langit misal vokal (  ). Vokal belakang dihasilkan dengan menggerakan bagian ddepan lidah ke arah langit-langit sehingga terbentuklah suatu rongga sebagai resonansi bagian belakang lidah dan langit-langit misal vokal (o).
(ii)   Menurut posisi tinggi rendahnya lidah, vokal digolong-golongkan atas vokal tinggi (high vowels), vokal madya (mid vowels), vokal rendah (low vowels). Tinggi rendahnya tergantung dari dekat jauhnya dari lidah terhadap langit-langit. Sebagai contoh dari suatu vokal rendah (a), vokal madya (e), vokal tinggi (i).
(iii) Menurut peranan bibir, dapat kita bedakan antara vokal bundar (rounded vowels) dan vokal tak bundar (unrounded vowels). Contoh dari suatu vokal tak bundar (i), bila vokal tersebut dibundarkan menjadi (u).
(iv)  Menurut lamanya pengucapan vokal dengan mempertahankan posisi alat-alat bicara yang sama, vokal dapat kita golong-golongkan atas vokal panjang (long vowels), dan vokal pendek (short vowels). Lamanya itu sendiri disebut kuwantitas (quantity).
(v)    Menurut peranan rongga hidung kita bedakan antara vokal sengau (nasal vowels) dan vokal mulut atau vokal oral (oral vowels). Sebenarnya penamaan tersebut dapat menimbulkan salah paham. Karen  dalam pengucapan vokal nasal bukan seluruh arus udara keluar melalui rongga hidung, sebagian keluar pula melalui rongga mulut (berbeda dari konsonan sengau dimana arus udara tidak dapat keluar melalui rongga mulut walaupun hanya untuk sebagian). Akan tetapi dalam hal sebagian vokal nasal sebagian besar dari arus udara keluar melalui rongga hidung, dan segera terdengarlah kualitas nasal dari vokal sengau yang bersangkutan, contoh vokal nasal banyak kita jumpai dalam bahasa Prancis. Dalam pengucapan vokal oral seluruh arus udara keluar melalui rongga mulut, dan langit-langit lunak di naikan menutup jalan ke rongga hidung.

No comments:

Post a Comment