Pages

Wednesday, May 27, 2015

FONEMIK



a. Pengertian Fonemik
Untuk memahami apa yang dimaksud fonemik, di bawah ini diuraikan pengertian fonemik menurut Verhaar dan Kridalaksana.
1. Menurut Verhaar, fonemik adalah bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan leksikal dalam bahasa.
2. Menurut Harimurti Kridalaksana, fonemik adalah penyelidikan mengenai sistem fonem dan prosedur untuk menenentukan fonem suatu bahasa.

b. Fonemik dan Fonetik
Perbedaan fonetik dan fonemik adalah fonetik menyelidiki bunyi-bunyi bahasa dari aspek hakikatnya, sedangkan fonemik menyelidiki bunyi-bunyi bahasa dari aspek fungsinya sebagai pembeda arti.
Persamaan Fonetik dan Fonemik adalah:
1.Fonetik dan fonemik merupakan cabang ilmu bunyi.
2.Objek yang diselidiki fonetik dan fonemik adalah bunyi bahasa.
FONETIK
Di bawah payung Fonologi, terdapat dua cabang ilmu yang masing-masingnya merupakan kajian berbeda. Yang satu bernama fonetik dan yang satu lagi bernama fonemik. Secara sekilas, istilah ini memang mirip sehingga sering dirancukan penggunaannya oleh orang awam tetapi bagi linguis, kedua ilmu ini adalah dua ilmu yang berbeda sehingga perlu dipahami betul-betul pengertian dan cakupannya agar tidak terjadi salah kaprah.
Fonetik adalah ilmu yang mempelajari produksi bunyi bahasa. Ilmu ini berangkat dari teori fisika dasar yang mendeskripsikan bahwa bunyi pada hakikatnya adalah gejala yang timbul akibat adanya benda yang bergetar dan menggetarkan udara di sekelilingnya. Oleh karena bunyi bahasa juga merupakan bunyi, bunyi bahasa tentunya diciptakan dari adanya getaran suatu benda yang menyebabkan udara ikut bergetar. Perbedaan antara bunyi bahasa dengan bunyi lainnya menurut fonetik adalah bunyi bahasa tercipta atas getaran alat-alat ucap manusia sedangkan bunyi biasa tercipta dari getaran benda-benda selain alat ucap manusia. Namun demikian, pada dasarnya deskripsi bunyi bahasa fonetik ini masih kurang lengkap sehingga akan dilengkapi oleh deskripsi bunyi bahasa menurut fonemik.
Dalam fonetik, bunyi bahasa dianggap setara dengan bunyi, yaitu sebuah gejala fisika yang dapat diamati proses produksinya. Fonetik memang berorientasi dalam deskripsi produksi bunyi bahasa serta cara-cara yang dapat mengubah bunyi bahasa itu dalam produksinya. Oleh karena itu, fonetik bertugas mendeskripsikan bunyi-bunyi bahasa yang terdapat di dalam suatu bahasa. Salah satu contoh konkretnya adalah identifikasi bunyi-bunyi kontoid dan vokoid dalam suatu bahasa.
FONEMIK
Fonemik sendiri adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Pada dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Contoh:
b
a
b
i
‘binatang berkaki empat’



p
a
p
i
sebutan lain untuk ayah
Pada contoh di atas, kata babi memiliki dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonemik.
Ada trik lain untuk mengenali suatu kajian merupakan fonetik atau fonemik, yaitu melalui istilah yang digunakan untuk menyebut bunyi bahasa. Fonetisi, para ahli fonetis, cenderung menggunakan istilah fon untuk satuan bunyi bahasa dan nama vokoid-kontoid-semivokoid untuk kategori fon. Untuk fonemik, para ahli menggunakan istilah fonem dan vokal-konsonan-semivokal.


c. Fonem dan Grafem
Jika kita berbicara tentang vokal dan konsonan seperti yang telah kita lakukan, kita berbicara tentang bunyi bahasa yang harus dibedakan dari tulisan. Bunyi bahasa yang dihasilkan manusia bermacam-macam. Ada yang membedakan arti, ada yang tidak. Bunyi [p] pada kata pagi diucapkan tidak sama dengan [p] pada kata siap karena [p] pada siap diucapkan dengan kedua bibir tertutup, sedangkan pada kata pagi bunyi [p] ini harus dilepas untuk bergabung dengan bunyi [a]. Perbedaan pelafalan itu tidak menimbulkan perbedaan arti.
Sebaliknya, jika kita membandingkan kata pagi dengan bagi, kita tahu bahwa bunyi [p] dan [b] membedakan kedua kata tersebut. Demikian pula dengan pasangan seperti tua-dua, kila-gita, pola-pula, dan pita-peta. Satuan terkecil dari ciri-ciri bunyi bahasa yang membedakan arti dinamakan fonem. Bunyi [p] dan [b] dalam contoh di atas adalah dua fonem. Berdasarkan kenyataan fonem ditulis di antara tanda garis miring: /pagi/, /kita/, /pola/.
Jika dua bunyi bahasa secara fonetik mirip, tetapi tidak membedakan arti, maka kedua bunyi itu disebut alofon dari satu fonem yang sama. Dengan demikian, jika [p] pada kata siap sepert dicontohkan di atas dilafalkan dengan merenggangkan kedua bibir kita, atau tetap mengatupkan kedua bibir itu, tidak akan ada perbedaan arti yang ditimbulkan olehnya. Dalam bahasa, seperti bahasa Thai, perbedan kecil semacam itu dipakai untuk membedakan arti. Sebagai contoh, fonem /t/ yang diucapkan biasa dan disertai hembusan napas yang kuat, sehingga seolah-olah ada bunyi h-nya dipakai untuk membedakan arti. Dengan demikian, maka /tna i/ berarti ‘ginjal’ sedangkan /thai/ berarti ‘orang’. Sebaliknya, bahasa Inggris juga mempunyai perbedaan ucapan seperti dalam bahasa Thai, tetapi dalam bahasa Inggris perbedaan ucapan ini tidak menimbulkan perbedaan arti.
Fonem harus dibedakan dari grafem. Fonem merujuk ke bunyi bahasa, sedangkan grafem adalah pelambang fonem yang berbentuk huruf. Tidak mustahil bahwa keduanya kelihatannya tidak mempunyai perbedaan. Kata pagi, misalnya, terdiri atas empat grafem atau huruf p-a-g-i dan kebetulan terdiri atas empat fonem pula, yakni /p/, /a/, /g/, dan /i/. Akan tetapi, banyak kata lain yang tidak mempunyai kesamaan seperti itu. Kata sangat dan nyanyi, misalnya, masing-masing dilambangkan oleh enam huruf. Ditinjau dari segi bunyi bahasanya, sangat terdiri dari lima fonem, yakni /saYat/, dan nyanyi dari empat fonem, yakni /ñañi/. Huruf ng pada sangat melambangkan satu fonem; demikian pula huruf ny pada nyanyi.

3 comments: