a. Pengertian
Fonemik
Untuk memahami apa yang
dimaksud fonemik, di bawah ini diuraikan pengertian fonemik menurut Verhaar dan
Kridalaksana.
1. Menurut Verhaar, fonemik adalah bidang khusus dalam linguistik yang
mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan
leksikal dalam bahasa.
2. Menurut Harimurti Kridalaksana, fonemik adalah penyelidikan mengenai
sistem fonem dan prosedur untuk menenentukan fonem suatu bahasa.
b. Fonemik dan Fonetik
Perbedaan fonetik dan fonemik
adalah fonetik menyelidiki bunyi-bunyi bahasa dari aspek hakikatnya, sedangkan
fonemik menyelidiki bunyi-bunyi bahasa dari aspek fungsinya sebagai pembeda
arti.
Persamaan Fonetik dan
Fonemik adalah:
1.Fonetik dan fonemik merupakan cabang ilmu bunyi.
2.Objek yang diselidiki fonetik dan fonemik adalah bunyi bahasa.
FONETIK
Di bawah payung Fonologi,
terdapat dua cabang ilmu yang masing-masingnya merupakan kajian berbeda. Yang
satu bernama fonetik dan yang satu lagi bernama fonemik. Secara sekilas,
istilah ini memang mirip sehingga sering dirancukan penggunaannya oleh orang
awam tetapi bagi linguis, kedua ilmu ini adalah dua ilmu yang berbeda sehingga
perlu dipahami betul-betul pengertian dan cakupannya agar tidak terjadi salah
kaprah.
Fonetik adalah ilmu yang
mempelajari produksi bunyi bahasa. Ilmu ini berangkat dari teori fisika dasar
yang mendeskripsikan bahwa bunyi pada hakikatnya adalah gejala yang timbul
akibat adanya benda yang bergetar dan menggetarkan udara di sekelilingnya. Oleh
karena bunyi bahasa juga merupakan bunyi, bunyi bahasa tentunya diciptakan dari
adanya getaran suatu benda yang menyebabkan udara ikut bergetar. Perbedaan
antara bunyi bahasa dengan bunyi lainnya menurut fonetik adalah bunyi bahasa
tercipta atas getaran alat-alat ucap manusia sedangkan bunyi biasa tercipta
dari getaran benda-benda selain alat ucap manusia. Namun demikian, pada
dasarnya deskripsi bunyi bahasa fonetik ini masih kurang lengkap sehingga akan
dilengkapi oleh deskripsi bunyi bahasa menurut fonemik.
Dalam fonetik, bunyi bahasa dianggap setara dengan
bunyi, yaitu sebuah gejala fisika yang dapat diamati proses produksinya.
Fonetik memang berorientasi dalam deskripsi produksi bunyi bahasa serta
cara-cara yang dapat mengubah bunyi bahasa itu dalam produksinya. Oleh karena
itu, fonetik bertugas mendeskripsikan bunyi-bunyi bahasa yang terdapat di dalam
suatu bahasa. Salah satu contoh konkretnya adalah identifikasi bunyi-bunyi
kontoid dan vokoid dalam suatu bahasa.
FONEMIK
Fonemik sendiri adalah ilmu yang
mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Pada
dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan
bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan
perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan
makna. Contoh:
b
|
a
|
b
|
i
|
‘binatang berkaki empat’
|
↓
|
↓
|
|||
p
|
a
|
p
|
i
|
sebutan lain untuk ayah
|
Pada contoh di atas, kata babi memiliki
dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata
papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain
kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan
bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata,
inilah yang dikaji oleh fonemik.
Ada trik lain untuk mengenali
suatu kajian merupakan fonetik atau fonemik, yaitu melalui istilah yang
digunakan untuk menyebut bunyi bahasa. Fonetisi, para ahli fonetis, cenderung
menggunakan istilah fon untuk satuan bunyi bahasa dan nama
vokoid-kontoid-semivokoid untuk kategori fon. Untuk fonemik, para ahli
menggunakan istilah fonem dan vokal-konsonan-semivokal.
c. Fonem dan Grafem
Jika kita
berbicara tentang vokal dan konsonan seperti yang telah kita lakukan, kita
berbicara tentang bunyi bahasa yang harus dibedakan dari tulisan. Bunyi bahasa
yang dihasilkan manusia bermacam-macam. Ada yang membedakan arti, ada yang
tidak. Bunyi [p] pada kata pagi
diucapkan tidak sama dengan [p] pada kata siap
karena [p] pada siap diucapkan dengan
kedua bibir tertutup, sedangkan pada kata pagi
bunyi [p] ini harus dilepas untuk bergabung dengan bunyi [a]. Perbedaan
pelafalan itu tidak menimbulkan perbedaan arti.
Sebaliknya,
jika kita membandingkan kata pagi
dengan bagi, kita tahu bahwa bunyi
[p] dan [b] membedakan kedua kata tersebut. Demikian pula dengan pasangan
seperti tua-dua, kila-gita, pola-pula, dan
pita-peta. Satuan terkecil dari
ciri-ciri bunyi bahasa yang membedakan arti dinamakan fonem. Bunyi [p]
dan [b] dalam contoh di atas adalah dua fonem. Berdasarkan kenyataan fonem
ditulis di antara tanda garis miring: /pagi/, /kita/, /pola/.
Jika dua bunyi
bahasa secara fonetik mirip, tetapi tidak membedakan arti, maka kedua bunyi itu
disebut alofon dari satu fonem yang sama. Dengan demikian, jika [p] pada
kata siap sepert dicontohkan di atas
dilafalkan dengan merenggangkan kedua bibir kita, atau tetap mengatupkan kedua
bibir itu, tidak akan ada perbedaan arti yang ditimbulkan olehnya. Dalam
bahasa, seperti bahasa Thai, perbedan kecil semacam itu dipakai untuk
membedakan arti. Sebagai contoh, fonem /t/ yang diucapkan biasa dan disertai
hembusan napas yang kuat, sehingga seolah-olah ada bunyi h-nya dipakai untuk membedakan arti. Dengan demikian, maka /tna’
i/ berarti ‘ginjal’ sedangkan /thai/ berarti ‘orang’. Sebaliknya,
bahasa Inggris juga mempunyai perbedaan ucapan seperti dalam bahasa Thai, tetapi
dalam bahasa Inggris perbedaan ucapan ini tidak menimbulkan perbedaan arti.
Fonem harus
dibedakan dari grafem. Fonem merujuk ke bunyi bahasa, sedangkan grafem adalah
pelambang fonem yang berbentuk huruf. Tidak mustahil bahwa keduanya
kelihatannya tidak mempunyai perbedaan. Kata pagi, misalnya, terdiri atas empat grafem atau huruf p-a-g-i dan kebetulan terdiri atas empat
fonem pula, yakni /p/, /a/, /g/, dan /i/. Akan tetapi, banyak kata lain yang
tidak mempunyai kesamaan seperti itu. Kata sangat
dan nyanyi, misalnya, masing-masing
dilambangkan oleh enam huruf. Ditinjau dari segi bunyi bahasanya, sangat terdiri dari lima fonem, yakni
/saYat/, dan nyanyi dari empat fonem, yakni /ñañi/.
Huruf ng pada sangat melambangkan satu fonem; demikian pula huruf ny pada nyanyi.
jooos
ReplyDeletesangat bermanfaat
ReplyDeletesemoga bermanfaat
ReplyDelete